Pages

Sunday, January 8, 2012

Cinta Karena Agamamu

"Aku mencintaimu karena agamamu. Jika kau meninggalkan agamamu, aku akan meninggalkanmu." (Imam Nawawi)


Ehem ehem..
Membaca, mendengar, mengingat kata-kata di atas menjadi tenang. Ketika seseorang mencintai seseorang karena agamanya terasa sempurna, ketenangan itu pasti ada, kebahagiaan pasti di depan mata.
Tapi benarkah akan demikian.? Perlu dibuktikan

Jadi teringat sabda Nabi yang mengatakan seorang wanita dipilih karena beberapa hal tapi pilihlah karena agamanya karena itu akan membahagiakan..
So..Kenapa tidak?
Karena bahagialah yang dicari..

Kehadiranmu menyinari hidupku, kehangatan cintamu mengobati sepiku, kelembutanmu mengobati lukaku, kemanjaanmu adalah penawar resahku..

"Biarlah aku dengan cara aku sendiri, karena dengan cara ku sajalah, aku dapat kenali diriku sendiri, Biarlah aku ditemani pelangi di waktu senja, karena Hanya pelangi sajalah yang bisa ceriakan hidupku, Karena pelangi Itu adalah Kamu!"


Aku selalu berdoa, jika aku dijodohkan dengan kamu, tetapkan lah hati aku dengan kamu, jika tidak,mohon pada Allah tenangkan hatiku dan menerima seadanya..'

"Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya."


Cinta semestinya bersatu jika kita tidak di takdirkan bersama. cinta sejati adalah cinta antara suami dan istri. teruskan mencintai milik kita, pasti bahagia. Jangan sekali-kali mengkhianati cinta yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Belajar mencintai dan terus mencintainya…
Good luck, hehehehe...

Kita tidak boleh mencintai orang lain, sebelum mencintai diri sendiri. Dan kita tidak boleh mencintai diri sendiri, sebelum mencintai Allah!

“Ya Allah, berikanlah cinta-Mu kepadaku, Jadikanlah orang yang mencintai-Mu mencintai aku Dan jadikanlah aku mencintai segala sesuatu yang membawa kepada kecintaan-Mu!”




Amiin...Ya Rabbal'alamiin

☞ JADILAH TUAN DARI HATI DAN PIKIRAN ANDA ☜

بِسْـــــــــــمِاللهِالرَّحْمَنِالرَّحِيْـــــــمِ ...

Apapun yang terjadi sesungguhnya adalah kesempatan bagi diri Anda untuk melakukan pembelajaran dan terus berusaha. Jangan pernah membiarkan kejadian mempengaruhi kenyamanan suasana hati Anda.
 
Pada dasarnya, kenyamanan atau ketidaknyamanan perasaan Anda adalah masalah pilihan. Anda dengan sadar memilihnya, karena kendali sepenuhnya ada pada diri Anda. Setiap kejadian, apapun itu akan mendorong Anda selangkah lebih maju mengejar asa mulia yang anda patrikan didalam hati Anda.
 
Ya, karena setiap kejadian adalah anak tangga bagi Anda untuk menuju posisi yang lebih tinggi. Jagalah setiap anak tangga itu dengan penuh kearifan, rasa terima kasih,dan kasih sayang, karena tanpa itu semua, kita tidak akan pernah berada di posisi kita saat ini.
 
Terbuat dari apakah Anak Tangga itu ??
 
Anak tangga tersebut terbuat dari setiap peristiwa, baik yang menyenangkan yang tidak menyenangkan. Anak tangga itu dapat berbentuk sikap orang-orang, baik yang tidak menyukai maupun yang menyukai kita. Fitnah, cacian, kata-kata yang menyudutkan, bahkan pujian adalah anak tangga kita, sehingga jika kita mau menapakinya, hidup kita meningkat dan selangkah lebih maju.
 
Kearifan dan niat baik kita untuk memperlakukan semua itu sebagai sarana bagi kita untuk memperlakukan semua itu sebagai sarana bagi kita untuk lebih bersikap progresif dan proaktif membuat diri dan jiwa kita lebih tenteram. Kita akan menyempurna menuju fitra kita sebagai makhluk yang sempurna yang diciptakan oleh Tuhan.
 
Sungguh, banyak hal yang terjadi dalam hidup ini yang sebenarnya tidak kita inginkan, namun itu tetap saja terjadi. Peristiwa-peristiwa itu tiba-tiba dan tanpa diduga-duga datang dalam kehidupan kita, menghantam kita dengan tidak berperasaan.
 
Kita ibarat kapal layar yang diterpa angin kencang, sehingga laju kapal kehidupan kita menjadi terhambat. Lantas, apakah kapal kita harus berhenti atau mundur dan berbalik arah, kemudian mengurungkan niat kita untuk berlabuh di pulau impian ?? Tentu saja tidak, bukan ?? Sebab, kita punya layar yang bisa diatur posisinya sehingga kita masih tetap terus berlayar.
 
Dengan memutar layar bahtera kehidupan kita sekian derajat, "angin utara" yang tadinya menghambat, justru membuat laju kapal kita lebih kencang ke arah "selatan" yang kita tuju. Itulah seni kehidupan ini. Maka tersenyumlah melihat semua peristiwa, karena "angin" darimana pun arahnya akan membuat biduk kehidupan kita kian cepat merapat kepulau impian. Sayangi dan hargai setiap "angin" yang datang. Karena, "angin" itulah peristiwa, baik menyenangkan maaupun tidak menyenangkan, yang membuat kita semakin arif menuju kesempurnaan makhluk, sementara "layar" adalah pikiran kita yang berfungsi untuk menyikapi semua peristiwa itu.
 
Pikiran itu sangatlah "rapuh" dan mudah "goyah". Kalau diibaratkan, pikiran kita seperti nyala api lilin di tengah-tengah hembusan angin yang datang dari berbagai arah. Tugas kita adalah menjaga agar nyala api lilin tersebut tidak goyah oleh hembusan angin. Oleh karena itu, pikiran haruslah diperkuat, yaitu dengan cara memasukkan hanyalah hal yang positif saja secara terus-menerus.
 
Seperti halnya tubuh yang membutuhkan makanan bergizi agar bisa tumbuh sehat. Maka pikiran juga membutuhkan hal-hal yang positif sebagai makanannya supaya bisa berfungsi dengan baik dan bermanfaat. Disisi lain, seperti halnya racun yang akan membuat tubuh lemah dan tak bertenaga, maka hal-hal negative juga akan membuat pikiraan Anda menjadi lemah dan tidak dapat memberikan solusi yang baik.
 
Tuhan menghadirkan “angin” ke dalam kehidupan kita bukan tanpa sebab atau alasan dan tidak terjadi begitu saja. Sesungguhnya, tak akan ada yang terjadi dalam hidup kita tanpa izin Sang Maha Penggenggam Takdir, Tuhan Yang Maha Berkehendak. Bukankah setiap hal itu kemudian menjadi anugerah ??
 
Percayalah, Anugerah Tuhan tak akan selamanya berbentuk sesuatu yang kita inginkan, namun yang pasti sesungguhnya itulah yang kita perlukan.
 

 
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ... :")

Saturday, January 7, 2012

Bingung Ngasih Judul

Ada seorang pria yang mengaku mencintai seorang wanita, bahwa ia (pria) mencintai wanita tersebut karena Allah. Dengan terang-terangan saat wanita itu bertanya: "hey, apa alasan kamu ingin menikahi aku.?", jawab si pria sambil tersenyum: "aku ingin menikahimu karena Allah"
Sekilas begitu mendalam sekali jawaban yang diberikan oleh pria tersebut.
Bagaimana tidak.!! Dia mencintai wanita yang bertanya kepadanya hanya karena Allah.

Aaaaaaaagh... Boleh iya, boleh tidak, untuk meyakini ucapan si pria itu. Tapi yang jelas, hanya Allah yang tahu tentang alasan yang sebenarnya bahwa ia ingin menikahi si wanita.

Tak sepantasnya mengungkapkan dengan terang-terangan melalui sebuah mulut manusiawi yang penuh cacat bahwa alasan mencintai seseorang karena Allah. Cukup, hanya diri kita dan Allah yang tahu.

Selebihnya cukup ungkapkan sisi manusiawi dan power diri sebagai alasan bahwa diri ini mencintainya.
Tak jarang orang mengaku-ngaku mencintai lawan jenisnya hanya karena Allah, tapi bagaimana mungkin semua itu benar tanpa ada bukti yang diberikan. Di saat seseorang berkata "aku mencintaimu karena Allah" ada peluang buat kita untuk menguji kebenaran dari tentang apa yang dituturkan dari mulutnya itu. Mau tahu caranya.? Tolak aja secara baik-baik keinginannya tuk menjalin kasih denganmu. Lalu lihat apa yang akan terjadi.??

Jika benar-benar seorang pria mencintai seorang wanita karena Allah tak sepantasnya pria tersebut harus marah besar, kecewa mendalam dan benci yang membabi buta, disaat wanita itu menolak keinginannya tuk jadi kekasih.
Apakah pantas bersikap seperti itu.?
Apa gak malu dengan ucapan manis "aku mencintaimu karena Allah".?
Tapi pada akhirnya ia tumbang oleh cinta nafsunya.
Berarti bukan karena Allah ia mencintai lawan jenisnya, tapi gak jauh hanya karena nafsu belaka



Moga kita termasuk golongan orang-orang beruntung yang mampu menggunakan hati dan mulut tuk selalu digunakan dalam pencarian Ridho-Nya..


Amiin Ya Rabb

Makna Cinta Sesungguhnya Dalam Islam

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu.

Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah.
Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni. Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini.

Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya. Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan
Sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita.

Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya.

Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya. Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya.

Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah.

Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah. Masih sering menyakiti laki-laki

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya.

Hai sist 'n bro, yakinlah kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya.

Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah

Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:
1) Iman yang kuat
2) Ikhlas dalam beramal
3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal.
>> kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu.
>> sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini.

Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

Thursday, January 5, 2012

Renungan Untuk Akhwat-Ikhwan Berta'aruf di Dunia Maya

“Ukhti, aku tertarik ta’aruf sama anti.” Itulah kalimat yang sering diadukan oleh para akhwat yang penulis kenal. Dalam satu minggu bisa ada dua tawaran ta’aruf dari ikhwan dunia maya. Berdasarkan curhat para akhwat, rata-rata si ikhwan tertarik pada akhkwat melalui penilaian komentar akhwat :D.
Image and video hosting by TinyPic
Banyaknya jaringan sosial di dunia maya seperti facebook, yahoo messenger, dll, menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Begitu lembut dan halusnya jebakan dunia maya, tanpa disadari mudah menggelincirkan diri manusia ke jurang kebinasaan.

Kasus ta'aruf ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Seorang bergelar memajang profil islami, tapi serampangan memaknai ta’aruf. Melihat akhwat yang dinilai bagus kualitas agamanya, langsung berani mengungkapkan kata ‘ta’aruf’, tanpa perantara.

Jangan memaknai kata “ta’aruf” secara sempit, pelajari dulu serangkaian tata cara ta’aruf atau kaidah-kaidah yang dibenarkan oleh Islam, ta'aruf itu apa sih?. Jika memakai kata ta’aruf untuk bebas berinteraksi dengan lawan jenis, lantas apa bedanya yang telah mendapat hidayah dengan yang masih jahiliyah? Islam telah memberi konsep yang jelas dalam tatacara ta’aruf.

Suatu ketika ada sebuah cerita di salah satu situs jejaring sosial, pasangan akhwat-ikhwan mengatakan sedang ta’aruf, dan untuk menjaga perasaan masing-masing, digantilah status mereka berdua sebagai pasutri, sungguh memiriskan hati. Pernah juga ada kisah ikhwan-akhwat yang saling mengumbar kegenitan di dunia maya, berikut ini petikan obrolannya:

>>“Assalamualaikum ukhti,” Sapa sang ikhwan.
>>“‘Wa’alikumsalam akhi,” Balas sang akhwat.
>>“Subhanallah ukhti, ana kagum dengan kepribadian anti, seperti Sumayyah, seperti Khaulah binti azwar, bla bla bla bla…” puji ikhwan tersebut.

Apakah berakhir sampai di sini? Oh no…. Rupanya yang ditemui ini juga akhwat genit, maka berlanjutlah obrolan tersebut, si ikhwan bertanya apakah si akhwat sudah punya calon, lantas si akhwat menjawab.

“Alangkah beruntungnya akhwat yang mendapatkan akhi kelak.”

Sang ikhwan pun tidak mau kalah, balas memuji akhwat.

“Subhanallah, sangat beruntung ikhwan yang mendapatkan bidadari dunia seperti anti.”


....Banyaknya jaringan sosial di dunia maya menjadikan akhwat dan ikhwan mudah berinteraksi tanpa batas. Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya....



Owh mengerikan, berlebay-lebay :D di dunia maya, syaitan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lalu tertancaplah rasa, bermekaran di dada dua sejoli tersebut, yang belum ada ikatan pernikahan.

Dengan bangganya sang ikhwan menaburkan janji-janji manis, akan mengajak akhwat hidup di planet mars (wkwkwkwk.. :D), mengunjungi benua-benua di dunia. Hingga larutlah keduanya dalam janji-janji lebay (huuueek..:lol:). Ikhwannya membabi buta, akhwatnya terpedaya……a’udzubillah, bukan begitu ta’aruf yang Rasulullah ajarkan.

Wahai Ikhwan, Jangan Permainkan Ta’aruf!
Muslimah itu mutiara, tidak sembarang orang boleh menyentuhnya, tidak sembarang orang boleh memandangnya. Jika kalian punya keinginan untuk menikahinya, carilah cara yang baik yang dibenarkan Islam. Cari tahu informasi tentang akhwat melalui pihak ketiga yang bisa dipercaya. Jika maksud ta’arufmu untuk menggenapkan separuh agamamu, silakan saja, tapi prosesnya jangan keluar dari koridor Islam.

....Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan?....


Wahai ikhwan, relakah jika adikmu dijadikan ajang coba-coba ta’aruf oleh orang lain? Tentu engkau keberatan bukan? Jagalah izzah muslimah, mereka adalah saudaramu. Pasanglah tabir pembatas dalam interaksi dengannya. Pahamilah, hati wanita itu lembut dan mudah tersentuh, akan timbul guncangan batin jika jeratan yang kalian tabur tersebut hanya sekedar main-main.

Jagalah hati mereka, jangan banyak memberi harapan atau menabur simpati yang dapat melunturkan keimanan mereka.

Mereka adalah wanita-wanita pemalu yang ingin meneladani wanita mulia di awal-awal Islam, biarkan iman mereka bertambah dalam balutan rasa nyaman dan aman dari gangguan JIL alias Jaringan Ikhwan Lebay (hihihi..).

Wahai Ikhwan, Ini hanya sekedar nasihat, jangan mudah percaya dengan apa yang dipresentasikan orang di dunia maya, karena foto dan kata- kata yang tidak kamu ketahui kejelasan karakter wanita, tidak dapat dijadikan tolak ukur kesalehahan mereka, hendaklah mengutus orang yang amanah yang membantumu mencari data dan informasinya.

....luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis....


Wahai ikhwan, luasnya ilmu yang engkau miliki tidak menjadikan engkau mulia, jika tidak kau imbangi dengan menjaga adab pergaulan dengan lawan jenis.

Duhai Akhwat, Jaga Hijabmu!
Duhai akhwat, jaga hijabmu agar tidak runtuh kewibaanmu. Jangan bangga karena banyaknya ikhwan yang menginginkan taaruf. Karena ta’aruf yang tidak berdasarkan aturan syar’i, sesungguhnya sama saja si ikhwan meredahkanmu. Jika ikhwan itu punya niat yang benar dan serius, tentu akan memakai cara yang Rasulullah ajarkan, dan tidak langsung menembak kalian dengan caranya sendiri.

Duhai akhwat, terkadang kita harus mengoreksi cara kita berinteraksi dengan mereka, apakah ada yang salah hingga membuat mereka tertarik dengan kita? Terlalu lunakkah sikap kita terhadapnya?

Duhai akhwat, sadarilah, orang-orang yang engkau kenal di dunia maya tidak semua memberikan informasi yang sebenarnya, waspadalah, karena engkau adalah sebaik-baik wanita yang menggenggam amanah Ilahi. Jangan mudah terpedaya oleh rayuan orang di dunia maya.

....berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram....


Duhai akhwat, berhiaslah dengan akhlak islami, jangan mengumbar kegenitan pada ikhwan yang bukan mahram, biarkan apayang ada di dirimu menjadi simpanan manis buat suamimu kelak.

Duhai akhwat, ta’aruf yang sesungguhnya haruslah berdasarkan cara Islam, bukan dengan cara mengumbar rasa sebelum ada akad nikah.




Sumber: [Yulianna PS/voa-islam.com]