Pages

Friday, December 30, 2011

Ta'aruf Itu Apa sih?

Terjemahan dalam bahasa Arab Ta’aruf adalah perkenalan, saling mengenal. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Qs. Al Hujuraat 13)

Ta’aruf mengandung makna umum perkenalan, saling kenal mengenal. Baik itu dua insan manusia, atau lebih. Baik itu antara dua kumpulan manusia atau lebih dan lain- lainnya yang semakna. Ta’aruf berarti melakukan aktifitas atau kegiatan bersilaturrahiim dengan dua orang atau lebih, Baik itu antara dua kumpulan manusia Atau lebih, untuk perkenalan atau untuk saling mengenal. Ta’aruf boleh di lakukan siapa saja baik itu untuk persaudaraan sesama muslim (ukhuwah islamiyah), pertemanan, pernikahan, bisnis, masuk suatu perkumpulan, masuk suatu majelis ilmu, Dan lain-lainnya. Dan ini bisa jadi makna khusus Ta’aruf persaudaraan sesama muslim Dan pertemanan.

Ta’aruf bisa di lakukan di dunia nyata ataupun dunia maya
1. Ta’aruf Bisa Dilakukan Di Dunia Nyata
Misalkan Ta’aruf persaudaraan sesama muslim bertemu di sebuah mesjid bersilaturrahiim dengan contoh berikut :
Di sebuah mesjid setelah selesai shalat zalzal (ikhwan) duduk di tangga di luar mesjid menunggu adiknya rinrin (akhwat) yang sedang shalat di dalam mesjid, Tiba tiba Ada yang menyapa zalzal namanya verver (ikhwan) mereka berdialog :
> verver : Assalamu’alaikum ya Akhi..???
> zalzal : Wa’alaikumsalam warahmatullah ya Akhi..
> verver : Afwan, nama ana verver… Antum..??? (verver memperkenalkan diri dan bertanya, dengan saling bersalaman)
> zalzal : Oh.. ana zalzal… (Nah perbincangan sampai sini saja bisa dikatakan Ta’aruf persaudaraan sesama muslim ….)

Dalam menjawab salam pemaparannya panjang, jadi intinya menjawab salam dengan:
¤ Wa’alaikumsalam (cukup)
¤ Wa’alaikumsalam warahmatullah (Bagus)
¤ Wa’alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh. (Lebih bagus)

>>Rasulullah Shallallaahu �alaihi wa sallam mengatakan: Tiada dua orang muslim yang saling berjumpa lalu berjabat tangan, melainkan diampuni dosa keduanya sebelum mereka berpisah" (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits Abdullah bin Umar Radhiallaahu �anhu disebutkan bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallaahu �alaihi wa sallam :"Islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi: Engkau memberikan makanan dan memberi salam kepada orang yang telah kamu kenal dan yang belum kamu kenal".(Muttafaq�alaih).
Dianjurkan tidak menarik (melepas) tangan kita terlebih dahulu di saat berjabat tangan sebelum orang yang dijabat tangani itu melepasnya. Hadits yang bersumber dari Anas Radhiallaahu �anhu menyebutkan: "Nabi Shallallaahu �alaihi wa sallam apabila ia diterima oleh seseorang lalu berjabat tangan, maka Nabi tidak melepas tangannya sebelum orang itu yang melepasnya...." (HR. At- Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Mari Kita Lanjut….!
> verver : Afwan mau nanya kalau kalau ke Mesjid DT Dari sini kearah mana ya.. ??? (misalkan mesjidnya tempat mereka shalat Ada di ciburial)
> zalzal : Oh.. kebetulan kami juga mau kesana..
> verver : oh gitu ya.. kalau gitu kebetulan bisa bareng kesana..
> zalzal : boleh, kita bareng aja… tapi bentar nugguin adikku beres shalat. (tiba-tiba rinrin datang dan mengucap salam kepada ikhwan zalzal dan verver)
> rinrin : Assalamu’alaikum…
> zalzal : Wa’alaikumsalam warahmatullah… verver kenalkan ini rinrin..
> verver : Assalamu’alaikum ya ukhti…
> rinrin : Wa’alaikumsalam warahmatullah ya Akhi… (verver dan rinrin memandang dengan sekilas dan sekali pandangan, sambil memberi tanda untuk tidak bersentuhan dalam besalaman, setelah itu verver dan rinrin memalingkan padangan mereka ke bawah) (Nah perbincangan sampai sini saja bisa dikatakan Ta’aruf Antara verver dan rinrin… Terus Antara ikhwan zalzal dan verver terus Berta’aruf menuju pertemanan dengan saling bertanya, Berapa nomor telpon, rumahnya dimana, dst. )

Haram berjabat tangan dengan wanita yang bukan mahram. >>Rasulullah Shallallaahu �alaihi wa sallam ketika akan dijabat tangani oleh kaum wanita di saat baiat, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan kaum wanita". (HR.Turmudzi dan Nasai, dan dishahihkan oleh Albani).
>> Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan) "
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; “ (Qs. An Nuur 30) “
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya“ (Qs. An Nuur 31)
>>Rasulullah Shallallahu �alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Ali, janganlah engkau meneruskan pandangan pertama kepada pandangan kedua, maka sesungguhnya bagimu yang pertama dan bukan untukmu yang kedua." (HR. Tirmidzi)

2. Ta’aruf Bisa Dilakukan Di Dunia Maya
Misalkan Ta’aruf persaudaraan sesama muslim di sebuah jejaring sosial komunitas muslim terbesar di indonesia cybermq. Kita contohkan sebagai berikut :
A. Contoh Chating Awal ta’aruf Antara verver36 Chating dengan zalzal83 (ikhwan) :
> verver36 : Assalamu’alaikum Akhi…
> zalzal83 : Wa’alaikumsalam warahmatullah…
> verver36 : salam ukhuwah…
> zalzal83 : yaa.. salam ukhuwah jg… (disini salam ukhuwah bisa juga diganti dengan salam ta’aruf, … salam ukhuwah dan salam ta’aruf boleh tidak di tulis… secara tidak langsung dengan perbincangan selanjutnya termasuk ukhuwah Dan ta’aruf)
> verver36 : gmn kbrnya…???
> zalzal83 : Alhamdulillah baik… Antum gmn kbrnya..?
> verver36 : Alhamdulillah baik jg… Ana add ya jd temen?
> zalzal83 : oh.. silahkan… ntr Ana App..
> verver36 : Akhi tinggal dmn di profilnya gak Ada?
> zalzal83 : oh.. Ana dibandung.. klo Antum..?
> verver36 : hehe.. sama Ana dibandung jg.. (Chating sampai sini saja bisa dikatakan Ta’aruf Ta’aruf persaudaraan sesama muslim menuju Ta’aruf pertemanan….)

B. Contoh Chating Awal ta’aruf Antara verver36 Chating dengan rinrin01 (akhwat) :
> verver36 : Assalamu’alaikum ukhti…
> rinrin01 : Wa’alaikumsalam warahmatullah…
> verver36 : salam ukhuwah…
> rinrin01 : yaa.. salam ukhuwah jg… (disini salam ukhuwah bisa juga diganti dengan salam ta’aruf, … salam ukhuwah dan salam ta’aruf boleh tidak di tulis… secara tidak langsung dengan perbincangan selanjutnya termasuk ukhuwah Dan ta’aruf)
> verver36 : gmn kbrnya…???
> rinrin01 : Alhamdulillah baik… Antum gmn kbrnya..?
> verver36 : Alhamdulillah baik jg… Ana add ya jd temen?
> rinrin01 : oh.. silahkan… ntr Ana App..
> verver36 : Akhi tinggal dmn di profilnya gak Ada?
> rinrin01 : oh.. Ana dibandung.. klo Antum..?
> verver36 : hehe.. sama Ana dibandung jg..
(Chating sampai sini saja bisa dikatakan Ta’aruf Ta’aruf persaudaraan sesama muslim menuju Ta’aruf pertemanan….)
Catatan : untuk salam itu Tidak boleh disingkat baik dalam Chating, sms, nulis surat, Dan lain-lainnya.. untuk Tulisan tahmid, tasbih, takbir,tahlil, dzikir-dzikir, do’a Dan lain- lainnya Tidak boleh disingkat juga)


Ta’aruf Menuju Pernikahan
Apabila orang berkata “Pacaran” otomatis secara makna umum itu tertuju pada pasangan yang belum nikah yang melakukan perbuatan Haram, berdasarkan Dalil-Dalil yang bersumber Al-Qur’an Dan Al hadist nyata bahwa Bacaran itu HARAM. Seringkali kita berdiskusi soal "pacaran" itu Haram, beberapa orang mengingkari Dalil-Dalil yang bersumber Al-Qur’an dan Al hadist yang nyata kebenarannya. Suatu saat dengan seseorang berdiskusi..
Kata siapa Pacaran Haram anda jangan Asal bicara..!!?
> Zal jawab: memang Realitannya begitu Dan para ulama shalih yang nyata tinggi ilmunya mengharamkan Pacaran, setelah zal teliti Dalil-Dalil yang bersumber Al-Qur’an Dan Al hadist yang nyata kebenarannya ternyata Haram.
> Anda belum pernah merasakan pacaran..? satu tahun atau beberapa saat kedepan anda menyesal karena mengharamkan Pacaran..?
>Zal jawab: justru dulu senang pacaran setelah nyata Dalil- Dalil yang bersumber Al-Qur’an Dan Al hadist zulfi meninggalkannya karena pacaran haram, kenapa harus menyesal justru harus bangga berada dijalan yang lurus… Setelah panjang diskusi, ternyata konteks di pikiran orang itu soal Pacaran disana makna khusus maksudnya setelah nikah.. halahhh… udah jelas Zal ngebahas konteks pacaran makna umum yaitu sebelum nikah, padahal sangat panjang penjelasannya artikel itu… welehh… atau dia menghalalkan pacaran sebelum nikah??? Nggak tau juga.. yg pasti dia mungkin tersinggung dengan Dalil-Dalil yang bersumber Al-Qur’an Dan Al hadist yang nyata kebenarannya yang mengharamkan pacaran..

¤ Ta’aruf dengan maksud persaudaraan bisa menuju pertemanan bisa berubah menuju pernikahan.
¤ Ta’aruf dengan maksud pernikahan bisa berubah menjadi pertemanan.
¤ Ta’aruf dengan maksud pernikahan bisa berubah menjadi bisnis. Dan-lain-lainnya perubahan Taaruf tergantung kondisi.

No comments:

Post a Comment